video blog : Ilir -Ilir - Pertahankan Belimbingmu yang Lima

Bagi yang berdarah keturunan jawa atau setidaknya pernah tinggal di daerah Jawa pastinya sering mendengar lagu @ tembang Ilir-Ilir, tapi adakah anda tahu maksud yang tersirat di sebalik tembang @ lagu tersebut?? Saya sering mendengarnya ketika ustaz saya di kampus dahulu memperdengarkan kepada saya dalam satu daurah (kursus) ketika beliau memberi pengisian bertajuk "dakwah kreatif wali songo". Cuma pada waktu itu saya belum memahami apa maksud disebalik lagu tersebut. Kali terakhir saya mendengar lagu ini, ialah sewaktu saya mengikuti training MCB ESQ 165 di hotel Sheraton lepas. Barulah saya dapat memahami apa maksud yang terkandung dalam tembang @ lagu tersebut. Bagi yang belum pernah mendengar, saya tuliskan lirik dan saya letakkan (embed) video yang saya ambil dari laman youtube untuk didengar. Maksudnya pula saya sertai satu persatu pada rangkap lagu tersebut. Lagu ini adalah kaedah dakwah kreatif salah seorang dari wali songo yang bernama Sunan Kalijaga.



"lir-ilir, lir-ilir, tandure wus sumilir"
Bangunlah, bangunlah, tanamannya telah bersemi

Kanjeng Sunan Kali Jaga mengingatkan agar orang-orang Islam segera bangun dan bergerak. Karena saatnya telah tiba. Karena bagaikan tanaman yang telah siap dipanen, demikian pula rakyat di Jawa saat itu (setelah kejatuhan Majapahit) telah siap menerima petunjuk dan ajaran Islam dari para wali.

Maksud : Kata Lir-ilir berasal dari bahasa Jawa “Ngelilir” dan dalam bahasa Indonesia dan bahasa melayu boleh difahami dengan maksud terjaga / bangun dari tidur. Maksudnya ialah, orang yang belum masuk (agama Islam) dikatakan masih tidur / belum sedar.

Nilai : Pada rangkap tembang di atas, kata “Lir-ilir, Lir-ilir” (diulang sebanyak dua kali), maksudnya ialah “bangun-bangun” (bangkitlah-bangkitlah), bangunlah ke alam pemikiran yang baru, iaitu Islam.

“tandure wis sumilir”
maksud : “tandure” berarti “benih” yang ditanam manakala “wis sumilir” berarti sudah tumbuh. Jadi, baris “tandure wis sumilir” memberi makna yang dianalogikan dengan benih yang ditanam sudah mulai tumbuh. Benih di sini berarti iman, yaitu iman Islam.

Nilai : Pada dasarnya semua manusia yang dilahirkan di muka bumi ini telah dianugerahi benih berupa iman oleh Allah swt. Sedar atau tidak , bergantung kepada mereka yang mencari dan ingin kembali kepada fitrah (iman). Jika mereka “sedar” akan adanya benih itu dalam dirinya dan mahu merawat (mengubah) dengan dengan baik dirinya setiap hari, maka benih itu akan tumbuh subur, bahkan, tentunya akan menghasilkan buah yang baik pula.

Perawatan benih iman itu dapat dibuat seperti berikut:
-Membaca Al Quran atau bacaan-bacaan lainnya (Hadis 40, dan lain-lain).
-Menghadiri kuliah pengajian (daurah).
-Mendekatkan diri dengan ulama dan ilmuwan.
-Menjalin hubungan baik / silaturrahmi dengan sesama manusia.

Masih banyak lagi makanan rohani yang boleh dipupuk untuk membina iman dan yang tentunya dilaksanakan dengan penuh keikhlasan.

Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, bagaikan sepasang pengantin baru

Hijau adalah warna kejayaan Islam, dan agama Islam disini digambarkan seperti pengantin baru yang menarik hati siapapun yang melihatnya dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang sekitarnya.

Maksud : “Tak ijo royo-royo” – Dibuat tumbuh subur, daunnya hijau nan segar. Maksud kalimat tersebut nampaknya menekankan “penampilan” tentang peribadi muslim yang menyenangkan. Adanya benih iman yang selalu dirawat akan menjadikan peribadi muslim yang sihat jasmani dan rohani. “Ijo-royo-royo” merupakan lambang tanaman yang subur karena dirawat dengan baik.

“Tak sengguh penganten anyar” – bagaikan pasangan pengantin baru. Pengantin digambarkan pasangan mempelai. Analogi ini dikaitkan dengan diri manusia yang menemukan keyakinan imannya, ibarat pertemuan pasangan yang baru menjadi pengantin. Pastinya, Pasangan pengantin baru sangat berbahagia dalam saat-saat disatukan. Apatah lagi dengan maksud dari rangkap ini,“tak sengguh penganten anyar,” iaiatu saat diri yang telah bersanding dengan keyakinan iman Islam.

Jadi, maksud dari “Tak ijo royo-royo, tak sengguh pengantin anyar” berarti benih iman seseorang yang dirawat dengan baik akan menghasilkan seorang muslim yang baik pula. Kebahagiaan seorang muslim di sini ibarat pengantin baru.

Iman yang kukuh yang digambarkan dengan “tak ijo royo-royo” tadi, haruslah selalu dijaga dan dirawat dengan baik. Benih yang ditanbam tidak akan “tak ijo royo-royo” lagi bila terkena gangguan serangga perosak. Analogi ini boleh kita kaitkan dengan iman seorang muslim. Pemantapan iman supaya tetap teguh dan kukuh haruslah mampu menghalau agen-agen perosak (contoh : tindakan kemungkaran). Berjudi, mencuri, zina, minum minuman keras, dan sejenisnya merupakan serangga perosak iman yang harus segera dibasmi.

Nilai : Perkukuhkan peribadi muslim. Disarankan melatih keperibadian muslim berasaskan ciri-ciri yang digariskan oleh Hassan Al-Banna seperti yang diungkapkan oleh beliau, Asleh Nafsaka, wad'u ghairaka" (Ubahkanlah dirimu, dan sebarkan kepada orang lain).

10 Ciri Keperibadian Muslim

  • Aqidah Sejahtera
  • Ibadah yang benar
  • Akhlak yang mantap
  • Mampu berdikari
  • Pengetahuan yang luas
  • Tubuh badan yang kuat
  • Mujahadah diri
  • Kerja bersistematik
  • Menjaga waktu
  • Bermanfaat kepada orang lain

Bocah angon, bocah angon, penekno blimbing kuwi
Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu.

Yang disebut anak gembala disini adalah para pemimpin. Dan belimbing adalah buah bersegi lima, yang merupakan simbol dari lima rukun islam dan solat lima waktu. Jadi para pemimpin diperintahkan oleh Sunan Kalijaga untuk memberi contoh kepada rakyatnya dengan menjalankan ajaran Islam yang sebenar. Iaitu dengan menjalankan lima rukun Islam dan konsisten solat lima waktu.

Maksud : “Cah angon” berarti anak gembala. Kata-kata tersebut diulang sehingga dua kali, yang berarti di sini terdapat penekanan, adanya perintah yang penting. Perintahnya iaitu : “penekno blimbing kuwi” (panjatlah belimbing itu). Selain perintah ini ditujukan kepada pemimpin. Perintah ini juga ditujukan kepada pihak bawahan atau kedudukan yang lebih rendah dari pihak atasan atau yang kedudukan yang lebih tinggi. Analogi ini boleh di tamsilkan kepada “orang tua (ibu bapa) yang mengajar anaknya.”

Analogi keduanya, mengapa yang harus diperintah ialah “bocah angon?” Ada gembala?? pasti ada yang digembalakannya. Erti "bocah angon" bukan hanya dituju kepada pemimpin dan yang dipimpin. Analoginya juga turut ditujukan kepada diri manusia itu sendiri. Diri kita sebagai insan mempunyai kewajiban untuk menjadi pegembala yang menggembalakan nafsu-nafsunya sendiri. Nafsu-nafsu yang dimiliki setiap orang ini, jika tidak digembalakan (mendidik hawa nafsu), akan merosakkan dan tentunya akan melanggar perintah / aturan agama. Keperibadian insan haruslah berperanan sebagai gembala yang baik. Nilainya, “cah angon” merupakan sebutan yang diperuntukkan untuk seorang muslim yang menjadi gembala atas nafsu-nafsunya sendiri. Jika dirinya terdidik dan terpelihara dengan mendidik dan mampu mengembala hawa nafsunya, insha Allah, tatkala diri diamanahkan sebagai pemimpin, kita bisa memimpin rakyat dengan baik sebagaimana baiknya kita menjaga hawa nafsu.

“Penekno blimbing kuwi.”

Maksud : Ini bukanlah bermaksud harus memanjat buah belimbingnya, namun “panjatlah pohon belimbing itu.” Analogi ini bagi saya cukup memberi makna yang mendalam yang disampaikan dalam senikata dan tamsilan yang menarik. Perintah supaya dipanjat pohon belimbingnya untuk meraih buahnya. Timbul pertanyaan, mengapa harus belimbing yang dijadikan contoh di sini, mengapa tidak buah durian, mangga atau strawberi?

Semestinya kita tahu bahawa belimbing mempunyai 5 sisi. Gambaran 5 sisi belimbing ini sebenarnya merujuk kepada rukun Islam yang lima, yaitu :
- Mengucap dua kalimah Syahadat
- Shalat
- Zakat
- Puasa
- Haji

5 sisi belimbing lain yang boleh di gambarkan juga ialah solat 5 waktu yang perlu di lakukan secara konsisten. Solat merupakan terapi yang boleh membina karakter keperibadian yang baik.


Lunyu-lunyu penekno, kanggo mbasuh dodot iro.
Biarpun licin, tetaplah memanjatnya, untuk mencuci kain dodot mu.

Dodot adalah sejenis kain kebesaran orang Jawa yang hanya digunakan pada upacara-upacara atau saat-saat penting. Dan buah belimbing pada jaman dahulu, karena kandungan asamnya sering digunakan sebagai pencuci kain, terutama untuk merawat kain batik supaya tetap awet. Dengan kalimat ini Sunan Kalijaga memerintahkan orang Islam untuk tetap berusaha menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu walaupun banyak rintangannya (licin jalannya). Semuanya itu diperlukan untuk menjaga kehidupan beragama mereka. Karena menurut orang Jawa, agama itu seperti pakaian bagi jiwanya. Walaupun bukan sembarang pakaian biasa.

Maksud : Rangkap ini berhubung kait dengan baris sebelumnya “Cah angon-cah angon, peneken blimbing kuwi”). Licin merupakan halangan bagi si pemanjat. Haruslah memanjat dengan sungguh-sungguh dan hati-hati. Jika tidak, maka akan tergelincir jatuh. Begitu juga tamsilannya dengan perintah agama. Jika tidak dilaksanakan dengan bersungguh-sungguh,mungkin akan tergelincir ke neraka. Analogi ini secara pandangan kasar, jalan menurun sememangnya lebih mudah daripada jalan menaik, jalan menuju ke neraka lebih mudah daripada jalan menuju ke surga. Bukankah minum minuman keras, judi, berzina, berdusta, memfitnah lebih mudah daripada mencegah kemungkaran, mengerjakan solat dan berpuasa? Namun, bagi “cah angon” yang taat, perintah Allah untuk memanjat “blimbing” tadi bukanlah beban dan bukan sesuatu yang berat baginya (untuk meraih buah yang lezat, yaitu surga).

“Kanggo mbasuh dodotiro” mempunyai maksud : berguna untuk membersihkan atau mensucikan kepercayaan kita, hingga benar-benar menjadi kepercayaan yang suci. Dodot ialah pakaian kebesaran di lingkungan kraton. Dodot = pakaian. Analogi ini diibaratkan sebagai “kepercayaan.” Pada zaman “WaliSongo” dulu, banyak orang yang memeluk agama Hindu, Buddha, dan Animisme. Hal-hal seperti itu dicuci dengan “iman Islam” oleh WaliSongo, hingga jadilah agama yang bersih dan benar yaitu agama Islam. Salah satu pembersihnya yaitu rukun Islam yang lima.


Dodot iro, dodot iro, kumitir bedhah ing pingggir
Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek

Saat kemerosotan moral telah menyebabkan banyak orang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga kehidupan beragama mereka digambarkan seperti pakaian yang telah rusak dan robek.

Maksud : Keterangan sebelumnya menerangkan bahawa “dodot” menggambarkan agama atau kepercayaan yang dianut. “Kumitir bedah ing pinggir” pula membawa maksud banyak robekan-robekan di bagian tepi.

Dondomono, jlumatono, kanggo seba mengko sore
Jahitlah dan perbaikilah untuk menghadap pemimpinmu (Gustimu) di akhir siang.

Analogi menghadap orang yang berkuasa (raja/gusti), oleh karena itu disebut 'paseban' yaitu tempat menghadap raja. Di sini Sunan Kalijaga memerintahkan agar orang Jawa memperbaiki kehidupan beragamanya yang telah rusak tadi dengan cara menjalankan ajaran agama Islam secara benar, untuk bekal menghadap Allah SWT di hari nanti.

Maksud : “dondomana jlumatana” @ dijahit atau diperbaiki. Pakaian yang rusak tadi hendaklah diperbaiki agar pantas dipakai lagi. Demikian juga halnya dengan kepercayaan kita. Bila rosak kerana dosa-dosa yang telah dilakukan, hendaklah diperbaiki dengan cara memohon ampun kepada Allah (taubat) dan konsisten melakukan rukun Islam sebaik-baiknya.

“Kanggo seba” pula menekankan kepada hamba-Nya supaya “datang, menghadap Yang Maha Kuasa, iaitu Allah.” Sedangkan “sore” membawa maksud “akhir dari perjalanan.”Akhir dari perjalanan manusia.

Nilai : Jadi, maksud dari tembang “Kanggo seba mengko sore” iaitu “untuk menghadap Allah nanti bila perjalanan hidup sudah berakhir.” Hikmahnya iaitu bagaimana kita melaksanakan perintah dengan mengamalkan rukun Islam dengan baik sebagai bekal untuk menghadap Allah kelak ketika hidup sudah berakhir.

Mumpung padhang rembulane, mumpun jembar kalangane
Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat (cahayanya) masih luas dan lapang

Selagi masih banyak waktu, selagi masih lapang kesempatan, perbaikilah kehidupan beragamamu.

Maksud : Tanpa cahaya bulan pada malam hari (tanpa penerang apapun) akan gelap gelita, tidak dapat melihat apa-apa. Disaat “kegelapan” ini, orang akan sulit (bahkan tidak mampu) membedakan yang haq dan batil (mana yang baik/benar dan mana yang buruk/salah/haram).

Namun, dalam suasana gelap itu sesungguhnya terdapat “sinar ” dari cahaya bulan (Sinar Islam), sehingga mampu untuk melihat dengan jelas mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang haq dan mana yang batil.

Nilai : “Mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane” adalah selagi masih ada kesempatan bertaubat untuk meraih ganjaran Allah iaitu syurga dengan melaksanakan perintah agama, iaitu Rukun Islam yang lima tadi. Dengan adanya sinar Islam itu, kita mampu membezakan mana yang benar dan mana yang salah. Kesempatan yang baik dan dan kesempatan yang masih luas itu janganlah disia-siakan begitu saja. Semua itu merupakan ajakan untuk seluruh umat manusia agar melaksanakan kelima rukun Islam dengan baik dan benar.

Ya suraka, surak hiya
Ya, bersoraklah, berteriak-lah pada Ia

Disaat nanti datang panggilan dari Yang Maha Kuasa nanti, sepatutnya bagi mereka yang telah menjaga kehidupan beragama-nya dengan baik untuk menjawabnya dengan gembira.

Maksud : Baris di atas (Ya, bersoraklah, berteriak-lah pada Ia) merupakan ajakan untuk bersorak. Analogi Sorakan ini merupakan ekspresi kebahagiaan dan kesenangan bagi yang meraihnya.

Mengapa harus berbahagia? Tak lain kerana berhasil melaksanakan perintah “Penekna blimbing kuwi (panjatlah pohon belimbing itu),dan lunyu-lunyu ya penekna (Biarpun licin, tetaplah memanjatnya,).” Kebahagiaan ini diperoleh sebagai hadiah dari pekerjaannya “memanjat belimbing itu” (meraih syurga).

Maksud dari baris ini ialah, untuk mengajak “Si Cah Angon - pengembala” (seorang muslim) yang telah melaksanakan perintah “penekna blimbing kuwi” dengan baik, untuk berbahagia kerana akan memperoleh pahala dan ganjaran syurga.


iLuvislam.com Top Blog

Erti Ketenangan : Al-Fatihah untuk Abang (Asrul Hisyam)

“Ketenangan itu milik hati-hati orang yang beriman, agar bercambah benih hikmah dalam setiap perlakuan. Orang yang banyak menderita, jiwanya akan perkasa dan apabila ditimpa kesusahan akan selalu ingat Allah. Bertuahlah apabila iman diuji kerana jika sabar dan tabah menghadapi pasti ada kemenangan yg menanti”

Al-Fatihah untuk abang saya (Asrul Hisyam) yang di uji dengan ujian kemalangan jalanraya di Kuala Lumpur. Rasa terdidik apabila beliau (Asrul) menghubungi keluarga dalam keadaan yang tenang walaupun beliau mengalami patah lengan kirinya kerana terjatuh daripada motosikal. Rasa hormat kepada abah yang tabah menerima berita ini .... rasa kasih kepada mama kerana naluri keibuannya terpancar mengenangkan bagaimanakah keadaan anaknya yang jauh menghadapi ujian ini. .. Ya Allah, jauhkanlah kami dari bahaya bencana ya Allah...Limpahkanlah rahmat kasihmu , moga kami terlindung dari segala malapetaka.


iLuvislam.com Top Blog

Komen kehadiran Dragon Ball Evolution ...Tak Best!!

From Imej | Afzan




Kalau saya kembali ke zaman kanak-kanak dulu.. cerita Dragon Ball bagaikan cerita yang paling menjadi kegilaan saya di zaman kanak-kanak dahulu sehingga peringkat sekolah menengah. Semalam beliau melihat trailer Dragon Ball Evolution , jiwa saya rasa cam tak kena.. watak riang Goku yang sekali-sekala serius dalam watak komik dan animasi di evolusi dalam betuk realiti... apatah lagi wataknya dari pelakon barat... tak ada roh ke"dragon ball" an langsung. cuba anda bandingkan dragon Ball versi jepun dengan versi 20th century Fox (Boikot 2x!!)....



versi Jepun



cuba tengok yang ini



seronok lagi tengok versi jepun







Yang ni versi EVOLUTION....... tak best....





iLuvislam.com Top Blog

Seminggu di Kem Anggota Pangkat Rendah (APR) Briged Bakti

15-19 Febuari 2009
From APR lelaki

Saya ditugaskan sebagai trainer untuk Kursus Anggota Pangkat Rendah (APR) Briged Bakti bertempat di HB Village , PCB. Kursus ini berlangsung selama 5 hari (2 sesi) iaitu Kursus untuk APR Lelaki pada 15-17 Febuari dan APR Wanita pada 17-19 Febuari. Saya ditugaskan untuk mengendalikan ice breaking untuk kedua-dua sessi tersebut.



Sesi Lelaki
From APR lelaki
Perbarisan Anggota Briged lelaki

From APR lelaki
Taklimat oleh Timbalan Pengerusi BBM Negeri

From APR lelaki

Skuad Marshal : ajar bebudak gaduh...hehe

From APR lelaki


From APR lelaki
Anggota ketumbukan Briged Bakti : semasa di ajar bergaduh...

From APR lelaki
Angkat siapa yang paling berpotensi...walaupun potensi
berat badan mengatasi segalanya

Sessi Wanita
From apr
Demi matahari dan sinarnya...

From apr
Ayuh srikandi..mara kehadapan!!!

From apr
Lawak-lawak....

From apr
Sessi perkongsian....
From apr

Lagi ajar bebudak gaduh...
nampak cam hero pulak saya ni..hehe (hensem lagi tu)

From apr


From apr


From apr


From apr



From apr

Latihan kawat

From apr
Latihan menyelamat di medan (kawasan bencana) MKN 20

From apr

Untuk sesi wanita.. tugas tambahan saya ialah
mengendalikan kuliah maghrib dan subuh.


Grup Urusetia yang mantap!!

From APR lelaki
masih tersenyum walau kepenatan

From apr
watak urusetia macho... sebab bigbos dia pun macho gak...(aku ler tue)

From apr

model mangsa yang perlu di selamatkan...

From apr
En. Che Yob sedang berbincang dengan urusetia..

From apr
Wah..macam pernah aku lihat gaya ni..tapi di mana ya?

From APR lelaki
Urusetia Srikandi... tiang seri kursus APR

From APR lelaki

Training latihan cara bergaduh... kenapa aku asyik tulis perkataan bergaduh ya..
nak gaduh ke?? hehehe....



iLuvislam.com Top Blog

Induksi Grup Penjejak Tamadun Dunia (GPTD)

From Imej | Afzan

Ampang, 8hb Februari 2009 - Berpeluang bersama teman-teman GPTD berkampung di Pusat Pembangunan Keluarga (FEDEC) Ampang selama 3 hari untuk melaksanakan induksi yang telah lama tertangguh atas pelbagai perkara yang tidak dapat dielakkan. Induksi induk dapat dijalankan dengan lancar dan berakhir dengan misi-misi dan program-program yang telah dirancang selama perkampungan itu.
From Imej | Afzan


Saya menghadiri induksi ini dalam kapasiti Ketua Penyelaras GPTD Kelantan. Wakil daripada kampus juga turut memriahkan juga seperti Saudara Suhadak dari UNISEL merangkap pengerusi Kelab Ibnu Batutah, Saudari Aishah dari UNITEN dan Saudara Amirul dari Kolej Lagenda. Banyak perbincangan-perbincangan yang telah di buat di susun bagi memastikan perjalanan GPTD berjalan dengan lebih tersusun.

From Imej | Afzan


Berpeluang juga betemu kali terakhir dengan dua orang sukarelawan yang akan menjalankan misi dakwah mereka. Pertama saudari Putri Nur Azwa yang akan melakukan misi GPTD dan melanjutkan pengajian ke Jordan selama 4 tahun pada 15 Febuari ini dan saudara Suhail yang akan meneruskan misi dakwah ke China pada 18 Febuari 2009.

From Imej | Afzan

Majlis penutup telah disempurnakan oleh Setiausaha Agung ABIM, Dr. Amran Mohammad. Majlis diakhiri dengan penyampaian sijil penyertaan kepada semua peserta induksi yang hadir.
iLuvislam.com Top Blog

Mission & Character Building

From Imej | Afzan

Catatan 31 Januari - 1 Febuari 2009

Alhamdulillah akhirnya dapat juga saya hadiri training MCB ( Mission Character Building ) angkatan III bertempat di Hotel Sheraton. Sebenarnya training ini sudah berganjak dari 17 Januari kepada 31 Januari.Terima kasih kepada Ahyana Solehah kerana telah memberi dorongan kepada saya untuk mengukuhkan misi saya untuk menghadiri Training kali kedua ESQ 165. Ayat-ayat semangat mengiringi saya kongsi dengan pembaca-pembaca untuk dihayati:

Moga setiap langkah dalam redha Allah.Teruslah bertasbih kepada-Nya, kerana Cinta-Nya ada di mana-mana.

Alhamdulillah segala puji baginya yang memilih hamba-hamba-Nya untuk diberi Hikmah. Moga pengembaraan selama dua hari ini telah memberi kan makna yang besar dan menhujan dalam hati abe Fatih.Moga terus bersemangat dalam meneruskan perjuangan sebagai hamba dan khalifahnya yang terbaik di muka bumi. Daie yang berjiwa faqih, insani berjiwa Rabbani. Tetap merasakan kebersamaan yang sama walau dari jauh. Moga kebaikan yang be Fatih telah diperolehi tersebar pada sekelilingnya. Salam perjuangan meraih mardhatillah. Ilir-ilir...masa untuk kebangkitan generasi Al-Fatih kedua..Takbir!! -Ahyana Solehah


From Imej | Afzan

Pesertanya mencapai lebih kurang 400 orang lebih. Dan peserta berkumpulan teramai ialah dari Karangkraf bersama Pengarah urusannya Datok Hishamuddin. Training ini dipandu oleh Dr Ary Gynanjar Agustian. Alhamdulillah sejak saya menyertai ESQ angkatan ke 5 (Malaysia) dulupun, ilmu yang saya terima juga langsung dari Dr Ary. Istimewa juga, MCB Angkatan III ini diikuti oleh Dato' Zainal Abidin Sakom, Zamarul Hisyam (pelakon), Diana Rafar (pelakon) dan lain-lain. Lebih istimewa, yang mewakili Grup Pengkaji Tamadun Dunia (GPTD) ialah saya dan abg Rizal. MCB kali ini semua berebut untuk berada di hadapan... supaya ilmunya lebih cepat diterima berbanding di belakang.

From Imej | Afzan
Puan Faridah from IPKB, peserta aktif dalam MCB.

Training di Hari Pertama


Training Mission Statement dibuka dengan review “Sekilas 165” kepada para Alumni training ESQ.Hari pertama ini peserta diajak menuliskan visi dan misi hidupnya, semua sesi pada hari itu dijalani peserta dengan semangat, semua berpartisiapasi berebut mengikuti permainan games dan mengajukan pendapat (sharing). Training intermediate kali ini dirancang agar peserta lebih aktif dan terlibat langsung dengan trainer.

From Imej | Afzan

Team Alumni ESQ Kelantan bergambar kenangan
bersama Dr Ary dan Pak Aminul Rachman

Tergamam saya seketika bila Dr Ary mengakukan pertanyaan tentang mampukah kita menjawab pertanyaan saat kita diminta menjelaskan apa itu “islam”...?? Namun tidak kering gusi bila Dr Ary menanya para peserta dengan lagak dan suara anak kecil yg bertanya pada orang tuanya..... memang lucu. Akhirnya setelah beberapa peserta mengemukakan pendapatnya, terus Dr Ary menjelaskan bahwa Islam itu sudah ada dalam “hadits Jibril” pada saat Jibril menanyakan tentang apa itu Islam, Iman dan Ihsan pada nabi Muhammad secara langsung di depan para Sahabat. Kalau taman-teman yang mengikuti pengajian hadith 40 Imam Nawawi, jawapannya adalah pada hadis ke dua berkenaan Islam, Iman dan Ihsan.


CHARACTER BUILDING

From Imej | Afzan

Hari kedua, saya dan abang madun (saudara yang disatukan seperti ansar dan muhajirin) bukan kebetulan tempat training kali ini dekat dengan penginapan, jadi tidak sampai 10 menit, kami sudah sampai di ruang pendaftaran peserta. Dipintu masuk sudah penuh sesak terutamanya oleh golongan wanita yang cuba memastikan tempat duduk mereka di depan, tapi golongan bapanya relaks-relaks aja..hehehe.Lihat sahaja dalam majlis apa-apa pun, komitmennya ialah kaum ibu. tengok sahaja majlis mesyuarat agung PIBG di sekolah. Kaum ibu memberi memberi partisipasi penuh makala aum bapa lebih suka mengambil kerusi belakang bersama teman-teman bapa yang lain.

Training di hari kedua ini memang lebih "boom" berbanding di hari pertama, ibaratkata Dr Ary : “Seperti mobil diesel, yang semakin lama semakin panas” . Dibuka dengan paparan 3Dimensi Alam semesta, setelah itu pak Ary membacakan surat Ar Rahmaan dengan Khusyu'.... jiwa tersentuh dengan alunan bacaan Dr Ary.

Kemudian setelah melalui beberapa lagi permainan, peserta diajak mengetahui karakter seperti apa mereka selama ini, dan setelah mereka gah dengan karakter masing-masing, barulah dijelaskan karakter yang mempunyai nilai falsafah yang terkandung dalam gerakan dan bacaan Shalat.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
( Q.S Al Ankabuut 2 )


Karakter Muhammad Ali (Cassius Clay)

Di training Character Building ini, dipilihlah Muhammad Ali sebagai ikon karakter yang hebat dan tak mudah patah oleh cabaran hidup. Ada gerakan senam yg diasimilasi dari gerakan olahraga tinju yaitu Senam Muhammad Ali "The Black Superman". Selain itu, Karakter Sultan Muhammad Al-Fatih juga menjadi salah satu karakter yang dijelmakan sebagai karakter terbaik yang harus dihayati oleh semua muslim. Saya memang pengkagum qudwah Sultan Muhammad Al-Fatih sejak di bangku sekolah lagi.

Dalam training Character Building, ada sesi yg menurut kebanyakan peserta lebih “mencabar” jika dibandingkan dengan sesi katarsis di hari ketiga Training Basic, sesi ini dinamakan “Kapal Nabi Yunus”. Tertarik satu kalimat dari blog yang saya baca iaiatu, “Hidup segan, matipun lebih lagi segan" . Pilihan hidup atau mati bukanlah pilihan mudah.. disinilah karakter asli kita akan muncul, apakah kita akan memberikan kesempatan hidup kepada orang lain atau meminta kesempatan hidup kepada orang lain.

From Imej | Afzan

Berbual dengan En. Ahmad Nazri dari Karangkraf.
Banyak pengalaman dapat dikongsi dengan beliau.

mmm.. rasanya macam saya sudah membocor banyak slot dalam MCB ni... kalau sahabat nak tahu lebih lanjut, sertailah ESQ bermula dengan training Basic sehingga ke peringkat seterusnya (ada 7 peringkat semuanya). Kata teman-teman saya, training ini mahal.. tahu apa jawapan saya?? Saya kata bayaran training ni, anda anggaplah ia kos sebuah pengembaraan. Nak mengembara ke Korea, cukupkah dengan wang saku sebanayak RM30??

From Imej | Afzan

Bersama Bro. Zamarul Hisyam..boleh tahu banyak pengalaman beliau sebagai artis

Ayuh!! daftarlah segera ke training ESQ Basic dan MCB, dan bentuklah karaktermu seperti Berlian yg indah berkilauan tapi sangat kukuh dan tidak rapuh. Semoga kita bisa keluar dari mulut “ikan Nun kehidupan” seperti Nabi Yunus yang keluar dai perut ikan Nun sebagai tercatat dalam kalam suci Al Qur’an :

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. ( Q.S Al Anbiyaa” 20-21 )


P/S: Buah tangan dari MCB akan saya tagged dalam entry akan datang...hehehe

iLuvislam.com Top Blog

Jatuhnya Sebuah Tamadun

From Voice Of Fatih


Sedang asyik saya melihat permandangan sekitar bangunan PWTC dan bangunan UMNO yang menjadi organisasi politik yang memimpin Kerajaan Malaysia hari ini, lantas memori saya mengingatkankan tentang point yang saya baca dalam buku berkenaan sejarah Tamadun Islam bertajuk "Jatuhnya Sebuah Tamadun ; Menyingkap sejarah Kegemilangan dan Kehancuran Khalifah Islam"....Sejauh mana kita menyingkapi keamanan dan nikmat kemewahan berada di bumi Malaysia ini, adakah kenikmatan ini disyukuri dan diredhai Allah.. atau kita sedang lalai dalam menikmati kekayaan di bumi ini.

Untuk para pemimpin , kuasa hari ini adalah amanah dan tanggungjawab dan bukan kemegahan yang menjadi prioriti. Laksanalah kebaikan sewaktu memimpin...Kerana setiap amanah akan dipersoalkan di hadapan Allah kelak.

Adakah Boikot kita bermusim??

From Voice Of Fatih

Hati saya sungguh sedih melihatkan situasi masyarakat yang berlaku di depan mata saya. Sepanjang Palestin diserang, di mana-mana kedengaran mesej untuk memboikot semua produk yang mempunyai keuntungan langsung kepada Amerika dan Israel. Namun hari pertama selepas 4 hari berkampung di Pulau Ketam... suasana Restoren KFC yang lengang dan lesu kerana bahang protes memboikot dalam tempoh 6 bulan...

From Voice Of Fatih

jiwa saya berkecai melihatkan malam selepas sahaja saya keluar dari USM untuk pulang kerumah, suasana restoren KFC penuh dengan puluhan melayu muslim yang meratah ayam-ayam dimana nilai keuntungan itu akan di salurkan kepada Israel dan Amerika untuk memperkasakan peluru-peluru yang akan menembusi saudara semuslim mereka di Palestin. Adakah boikot kita ini boikot bermusim?? Sekadar memeriahkan musim sebagaimana musim perlawanan bola sepak??

penaFATIH
Perjalanan Pulang ke rumah
dari USM