Kita harus mara melangkah,
Membebas diri kita semuanya ,
Tatkala mendepani fitnah akhir zaman,
Apabila api dilihat sebagai air,
Dan apabila air dilihat sebagai api....
Ayuh tuntas menyatakan pendirian,
Adakah kita ingin lemas dalam air yang sebenarnya api
Ayuh..teman...
pilhlah salah satu antara keduanya,
Kerana pilihan ini,
seakan mengungkap lipatan sejarah silam,
tatkala pahlawan Tariq Ibnu Ziyad,
tegas menyeru panglima-panglimanya,
menyatakan pendirian..
setelah armada kapal dimusnah...
Memilih untuk terus berjuang,
atau mati sia-sia di lautan
tatkala dayus melarikan diri
dari medan perjuangan....
Pilihlah salah satu antara keduanya,
memilih untuk terus derap melangkah,
berjuang dalam Api...
untuk menikmati kedamaian sebenar yang selembut air
atau terus tersungkur,
lemas tatkala tahu apa sebenarnya di sebalik air.
Yang sebenarnya Api yang membakar diri...
Jika kau mempersoalkan teman,
adakah kita akan berjaya?
merentasi semarak api itu..
tatkala pancaindera lemah ,
dengan hanya mampu merangkak,
walaupun hati penuh keyakinan untuk merentasi..
Ketahuilah teman,
Merangkak tetapi berjaya merentasi halangan,
Adalah lebih baik daripada berlari pantas,
tetapi berputus asa di medan perjuangan...
Bayfatih
Anjung Kartini
Jelawat, Bachok Kelantan
3 Disember 2008
p/s : nukilan sajak dicipta ketika diri teringat materi ESQ , perjalanan Pak Ary di Lautan Gibreltar.....pertemuan 2 lautan yang berbeza warnanya, iaitu lautan maditerenian dan lautan atlantik. Mengingatkan kepada lipatan sejarah silam pada 20 April 711m, Imam Tariq Bin Ziad bersama 7000 panglima menyeberangi selat Gibraltar menuju andalusia....
“Wahai saudara-saudaraku, lautan ada di belakang kalian, musuh ada di depan kalian, ke manakah kalian akan lari?, Demi Allah, yang kalian miliki hanyalah kejujuran dan kesabaran. Ketahuilah bahwa di pulau ini kalian lebih terlantar dari pada anak yatim yang ada di lingkungan orang-orang hina. Musuh kalian telah menyambut dengan pasukan dan senjata mereka. Kekuatan mereka sangat besar, sementara kalian tanpa perlindungan selain pedang-pedang kalian, tanpa kekuatan selain dari barang-barang yang kalian rampas dari tangan musuh kalian. Seandainya pada hari-hari ini kalian masih tetap sengsara seperti ini, tanpa adanya perubahan yang berarti, niscaya nama baik kalian akan hilang, rasa gentar yang ada pada hati musuh akan berganti menjadi berani kepada kalian. Oleh karena itu, pertahankanlah jiwa kalian!!”
- Imam Tariq Ibnu Ziad